Minggu, 28 Oktober 2007

SPIRITUAL ASSESSMENT

Tujuan : Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
(28:83)
Cara : Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam (51:17)
Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar (51:18)
Karena : Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. (73:5) ; Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan (73:5)
Sarana : Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (3 :200)

Jumat, 26 Oktober 2007

Persiapan Menuju Kemenangan

Rahasia kemenangan pasukan Thalut dalam melawan Jalut serta. tentaranya ialah kekuatan mental atau sikap melalui ujian lapangan. Lebih lengkapnya rahasia kemenangan pasukan Thalut ialah
1. Niat yang lurus, hanya Allah sebagai tujuan
2. Iman yang teguh
3. Memiliki tingkat kesabaran yang tinggi
4. Iradah yang kuat
5. Konsisten
6. Teruji dilapangan
Itulah rahasia pasukan Thalut untuk memenangkan perang, dimana mempertaruhkan antara hidup dan mati. Saya yakin jika rahasia-rahasia tersebut diaplikasikan bisa membawa kemenangan untuk bidang yang lainnya.

1. Perbaharuilah niat Anda
Setiap Anda melakukan aktifitas, selalu perbaharui niat Anda, bahwa ujung dari apa yang kita lakukan selalu untuk Allah. Kita bekerja di kantor, berbisnis, dan sebagainya niatkanlah hanya karena Allah. Mencari nafkah ialah perintah Allah, membantu sesama adalah perintah Allah, mengentaskan kemiskinan juga perintah Allah.

Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.

2. Teguhkan iman Anda
"Allah Pelindung orang-orang yang beriman" (QS Al-Baqarah:257) Jika Allah pelindung kita, siapa yang bisa mengalahkan-Nya?

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." Orang yang beriman adalah orang yang paling tinggi derajatnya, kenapa harus kalah oleh orang yang lebih rendah derajatnya?

3. Bersabarlah, pertolongan pun datang.
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah:153)

Sayyid Quthb: Yakni Allah bersama mereka (orang yang sabar), menguatkan, memantapkan, meneguhkan, mengawasi, dan menghibur mereka. Juga Allah tidak menyeru mereka agar putus harapan di tengah jalan, atau meninggalkan mereka dengan kemampuannya yang terbatas dan kekuatannya yang lemah.

4. Perkuat iradah Anda
Tanpa iradah yang kuat, Anda tidak akan mendapatkan hasil. Iradahlah yang akan menggerakan Anda mencapai apa yang Anda inginkan. Napoleon Hill menyadari akan pentingnya iradah (kemauan, tekad, kehendak) dalam proses mencapai kesuksesan.

5. Tetaplah Konsisten
Tidak ada keberhasilan tanpa konsisten. Yaitu terutama konsisten bertindak, dan yang juga penting konsisten pada nilai-nilai luhur, konsisten pada jalan yang lurus. Konsisten seperti itulah yang akan membawa kita menuju keberhasilan baik dunia maupun akhirat.

6. Lalui berbagai ujian
Anda pasti akan bertemu dengan namanya ujian. Ujianlah yang membedakan antara orang yang kualitas dengan orang yang tidak berkualitas. Seperti diceritakan pada kisah Thalut tersebut, ujian meminum air yang membedakan antara orang-orang yang bersabar.

Setiap Anda melalui satu ujian, maka qualitas Anda sudah terbukti. Anda sudah naik satu kelas. Tetapi jika Anda tidak mau mengalami ujian, bagaimana Anda bisa naik kelas?

JALAN SEMPIT: ProloG

JALAN SEMPIT: ProloG

ProloG

Sebuah "Latarbelakang" untuk sebuah kisah
JALAN SEMPIT
Sekali peristiwa. Tuhan memperingatkan rakyat mengenai datangnya gempa bumi, yang akan menghabiskan seluruh air yang ada di negeri ini. Air yang kemudian datang mengganti, akan membuat setiap orang menjadi gila. Hanya nabilah yang menanggapi Tuhan dengan serius, ia mengusung air banyak-banyak ke guanya di gunung, sehingga cukup kiranya sampai hari kematiannya. Ternyata benar, gempa bumi sungguh terjadi. Air menghilang dan air yang baru mengisi parit, danau, sungai serta kolam. Beberapa bulan kemudian nabi turun ke lembah untuk melihat apa yang telah terjadi. Memang, semua orang telah menjadi gila. Mereka menyerang dan tidak mempedulikannya. Mereka semua yakin justru dialah yang sudah menjadi gila. Maka nabi pulang ke guanya di gunung. Ia senang, bahwa ia masih menyimpan banyak air. Tetapi lama-kelamaan ia merasakan kesepian yang tak tertahankan lagi. Ia ingin sekali bergaul dengan sesama manusia. Maka ia turun kebawah lagi. Sekali lagi ia diusir oleh orang banyak, karena ia begitu berbeda dari mereka semua. Nabi lalu mengambil keputusan. Ia membuang seluruh air yang disimpannya, minum air baru dan bergabung dengan orang-orang lainnya sehingga sama-sama menjadi gila. Jika engkau mencari kebenaran, engkau berjalan sendirian. Jalan ini terlalu sempit untuk kawan seperjalanan. Siapakah yang dapat tahan dalam kesendirian itu?
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ,Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
ceritA ini diambil dari sebuah buku berjudul Burung berkicau. berisi tentang cerita-cerita bijak dari jaman dahulu. kisah diatas menceritakan tentang kesendirian dan siapa yang tahan dengan kesendirian seorang nabi pun "rela menjadi gila" untuk menghilangkan kesendirian.
semoga menjadi pelajaran.